TUGAS
ILMU SOSIAL DASAR
PERKEMBANGAN TARI TOPENG CIREBON






Disusun oleh

      Nama : YASSIR FATHURRAHMAN
                 NPM : 17315226


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan

Universitas Gunadarma

2015



KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Tari Topeng Cirebon” dapat terselesaikan,sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Emilianshah Banowo selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yang telah memberi semangat dan arahan demi terselesaikannya karya tulis ini, kami dari seluruh pihak yang turut memberikan inspirasi sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
        
          Harapan penulis,semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sebagai pedoman bagi pelajar yang gemar membaca agar semakin bertambah luas wawasan yang dimiliki,penulis juga menerima kritik dan saran yang membangun untuk mengembangkan Isi dari karya tulis ini.




Depok,19 Oktober 2015














Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………………2

Bab I Pendahuluan

A.Latar Belakang………………………………………………….3
B.Permasalahan…………………………………………………..4

Bab II Pembahasan

A.Tari Topeng Cirebon kurang diminati Generasi Muda……..5
B.Perkembangan Tari Topeng Cirebon.………………….....6
C.Peran Generasi Muda Terhadap Budaya Daerah.………...7
D.Perlunya mengenalkan budaya daerah sejak dini..........….9

Bab III Penutup

Kesimpulan………………………………………………………...11

Daftar Pustaka……………………………………………………..12




Bab 1
Pendahuluan

A.Latar Belakang

Budaya Cirebon adalah sebuah entitas yang khas dan unik, tidak bisa diabaikan begitu saja dalam kajian kebudayaan etnis di Indonesia. Kondisi geografisnya sangat memungkinkan terjadinya persilangan budaya, terutama budaya Sunda, Jawa, Cina, Arab, India, dan terakhir budaya Barat yang diterima dengan penuh bangga oleh kaum muda.

                Kebudayaan yang melekat pada masyarakat Kota Cirebon merupakan perpaduan berbagai budaya yang datang dan membentuk ciri khas tersendiri. Salah satu kebudayaan itu adalah seni tari. Seni tari setiap daerah mempunyai ciri khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Salah satunya adalah tari topeng Cirebonan.

          Dalam perkembangan di masyarakat umum, Tari Topeng Cirebon memperoleh dan memiliki penampilan yang khas, yang selanjutnya dikenal dengan istilah Topeng Babakan atau Dinaan. Tari topeng adalah salah satu tarian tradisional yang ada di Cirebon. Tari ini dinamakan tari topeng karena ketika beraksi sang penari memakai topeng. Konon pada awalnya, Tari Topeng diciptakan oleh sultan Cirebon yang cukup terkenal, yaitu Sunan Gunung Jati. Ketika Sunan Gunung Jati berkuasa di Cirebon, terjadilah serangan oleh Pangeran Welang dari Karawang. Pangeran ini sangat sakti karena memiliki pedang yang diberi nama Curug Sewu. Melihat kesaktian sang pangeran tersebut, Sunan Gunung Jati tidak bisa menandinginya walaupun telah dibantu oleh Sunan Kalijaga dan Pangeran Cakrabuana. Akhirnya sultan Cirebon memutuskan untuk melawan kesaktian Pangeran Welang itu dengan cara diplomasi kesenian. Sebagai hasil kebudayaan, Tari Topeng mempunyai nilai sosial yang mengandung pesan-pesan tersembunyi, karena unsur-unsur yang terkandung didalamnya mempunyai arti simbolik yang diartikan sangat menuju tentang aspek kehidupan, sehingga juga mempunyai nilai pendidikan. Yang meliputi aspek kehidupan adalah seperti kepribadian, kebijaksanaan, kepemimpinan, cinta bahkan dapat menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dia dilahirkan hingga menginjak dewasa.

          Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahwa Tari Topeng dapat dijadikan media komunikasi untuk dimanfaatkan secara positif. Pada masa Cirebon menjadi pusat penyebaran Agama Islam, Sultan Cirebon Syekh Syarif Hidayahtulah yang juga seorang anggota Dewan Wali Songo yang bergelar Sunan Gunung Jadi, bekerja sama dengan Sunan Kalijaga menggunakan Tari Topeng dan 6 jenis kesenian lainnya sebagai upaya penyebaran Agama Islam sebagai tontonan dilingkungan Kraton. Adapun keenam kesenian tersebut adalah Wayang Kulit, Gamelan, Renteng, Brai, Angklung, Reog dan Berokan. Jauh sebelum Tari Topeng masuk ke Cirebon, Tari Topeng tumbuh dan berkembang sejak abad 10 –11 M. Pada masa pemerintahan Raja Jenggala di Jawa Timur yaitu Prabu Panji Dewa. Melalui seniman jalanan (pengamen) Seni Tari Topeng masuk ke Cirebon dan kemudian mengalami perpaduan dengan kesenian rakyat setempat. 

B.Permasalahan

          Namun, Masalah yang terus mengganjal dalam perkembangan budaya Tari Topeng Cirebon antara lain (dan ini yang terkuat) ialah keengganan para pemilik kebudayaan itu memelihara dan merasa nyaman dengan kebudayaan Tari Topeng Cirebon. Kini generasi muda banyak berpaling ke budaya lain yang lebih instan serta kurang mampu mencintai kebudayaannya sendiri. Budaya-budaya instan lengkap dengan berbagai kemudahan dan aksesorinya memukau sejumlah anak muda.
     
                Jikalau keadaan ini tidak segera dibenahi, ada kekhawatiran anak-anak muda itu akan terasing dari kebudayaannya. Dan segera setelah itu mereka akan beranggapan bahwa budaya Tari Topeng Cirebon cukuplah diletakkan di museum, atau sekadar ada ketika dibincangkan budayawan tua di ruang seminar. Keterasingan terhadap kebudayaan sendiri pada gilirannya akan menghempas kebudayaan pada kondisi yang menguntungkan. Kebudayaan bagai sebuah nilai lama yang layak ditinggalkan lantas digantikan kebudayaan baru yang lebih mampu menawarkan subjektivitas.

          Melihat keadaan dan kondisi sekarang dimana generasi muda enggan mencintai dan memelihara budaya Tari Topeng Cirebon maka diperlukan upaya mengenal lebih dalam Tari Topeng Cirebon , dalam kaitannya dengan upaya tersebut bagaimana peranan budayawan dalam meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap Tari Topeng Cirebon agar dapat memelihara budayanya tersebut. Untuk itu dapat dirumuskan beberapa masalah :
1.Mengapa Tari Topeng Cirebon kurang diminati Generasi Muda?
2.Bagaimana perkembangan Tari Topeng Cirebon saat ini ?
3.Apa peran generasi muda dalam memajukan budaya daerahnya?
4.Apakah perlu mengenalkan budaya daerah sejak dini?



Bab ll
Pembahasan

A.Tari Topeng Cirebon Kurang diminati Generasi Muda
Pada saat ini rasa bangga dan kepedulian melestarikan budaya kurang tertanam di generasi muda Indonesia. Minat mereka untuk mempelajarinya sudah sangat kurang. Padahal seharusnya generasi muda tersebut dapat berpartisipasi aktif dalam melestarikan kebudayaan Indonesia agar kebudayaan tersebut akan tetap ada sampai kapan pun. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya informasi mengenai kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Generasi muda zaman sekarang ini lebih tertarik untuk mengenal dan mempelajari budaya-budaya asing yang kini telah masuk ke Indonesia ketimbang mempelajari tarian dari kebudayaan sendiri. Maraknya aksi-aksi moral yang tidak baik memang sudah sangat memprihatinkan, apalagi di tambah dengan kurangnya nilai-nilai budaya lokal yang semakin memperburuk keadaan. Meskipun demikian generasi muda Indonesia tidak bisa disalahkan sepenuhnya. Masuknya budaya asing ke Indonesia memang membawa dampak yang cukup besar terhadap generasi muda saat ini.

Dari semua budaya asing yang masuk, tidak semuanya membawa pengaruh positif bagi generasi muda maka dari itu para generasi muda harus dapat memilah-milah sendiri mana yang harus ditinggalkan dan mana yang dapat diterima ke dalam nilai-nilai moral budaya lokal untuk di kembangkan ke dalam kebudayaan Indonesia. Dalam menanggapi hal tersebut generasi  muda harus berusaha agar jati diri mereka sebagai generasi muda penerus bangsa tidak rusak. Banyaknya tindak kejahatan sekarang ini akibat dari generasi muda yang tidak bisa membedakan baik buruknya budaya asing yang masuk. Oleh sebab itu seharusnya para generasi muda tidak bisa begitu saja menerima budaya asing yang masuk agar generasi muda Indonesia tidak hancur dan generasi muda dapat membangun Indonesia menjadi negara maju tanpa terpengaruh oleh budaya asing.
Pengaruh globalisasi juga sangat besar terhadap generasi muda. Pengaruh tersebut menyebabkan banyak anak muda yang kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya

 Padahal,Budaya tradisional di Indonesia sebenarnya lebih kreatif dan tidak bersifat meniru, yang menjadi masalah adalah mempertahankan jati diri bangsa. Sebagai contoh sederhana, budaya gotong royong di Indonesia saat ini hampir terkikis habis, individual dan tidak mau tahu dengan orang lain adalah cerminan yang tampak saat ini. Perlu dipikirkan agar kebudayaan kita tetap dapat mencerminkan kepribadian  bangsa. Kebudayaan tradisional adalah sebuah warisan luhur.Sebagai generasi penerus bangsa Indonesia sangat diharapkan mampu memilah-milah dan mengantisipasi terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia karena budaya tersebut ada yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita dan akan berdampak sangat buruk terhadap budaya Indonesia.

B.Perkembangan Tari Topeng Cirebon

Walaupun pada era globalisasi ini  dimana budaya asing masuk ke Indonesia namun ternyata tari topeng cirebon saat ini mengalami sedikit kemajuan , menurut berbagai sumber yang saya baca dari media cetak maupun elektronik banyak orang menanggapi dan mengapresiasikan dengan berbagai cara,di beberapa situs internet banyak menampilkan tarian topeng cirebon dari berbagai gaya yang masing masing memilki ciri khas tersendiri,bahkan dari benua amerika juga ikut andil walaupun dari segi gerak masi kaku ,tapi saya bangga kepada mereka yang mau mendalami seni tradisi cirebon .menurut saya anak muda mudi sekarang sedikit banyak yang kurang peduli dalam hal ini  walaupun seni ini menjadi kebanggan tersendiri.walaupun sekarang banyak sekolah seni yang mempelajari tarian ini,tujuannya supaya kesenian jangan sampai puna ditelan jaman yang semakin pesat dan penu persaingan dalam di segala bidang.


C.Peran Generasi Muda Terhadap Budaya Daerah


Generasi Muda memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan budaya daerah.Dalam konteks keberlanjutan budaya apabila Generasi Muda sudah tidak lagi peduli terhadap budaya daerahnya maka budaya tersebut akan mati. Namun jika generasi mudanya memiliki kecintaan dan mau ikut serta dalam melestarikan budaya daerahnya budaya tersebut akan tetap ada disetiap generasi.

Generasi muda juga harus menjadi aktor terdepan dalam memajukan budaya daerah, sehingga budaya asing yang masuk yang  ke daerah  tidak merusak atau mematikan budaya daerah tersebut.Besarnya pengaruh budaya asing terhadap budaya daerah ini yang membuat para generasi muda yang peduli terhadap budaya daerahnya harus bekerja keras dan memfilter setiap budaya yang masuk ke daerah.Jangan sampai generasi muda lengah dan bahkan mengikuti budaya-budaya yang bertentangan dengan budaya daerahnya.

Setidaknya ada beberapa peran generasi muda dalam memajukan budaya daerah,diantaranya :


a.Memperkuat Akidah

Akidah merupakan pondasi dasar yang harus dimiliki oleh para generasi muda untuk meneruskan nilai budaya luhur bangsa Indonesia. Kuat dan tidaknya pondasi ini juga akan menetukan seberapa kuat karakter suatu bangsa.

Bila para generasi mudanya sudah tidak memiliki jati diri yang kuat maka budaya asing pun akan mudah dengan leluasanya menggeser budaya suatu daerah.dan sebaliknya jika suatu daerah memiliki jati diri yang kuat maka akan sangat sulit budaya asing untuk bisa masuk,apalagi mengantikan budaya daerah tersebut.Maka dari itu,generasi muda seharusnya lebih menguatkan jatidiri dan kecintaanya pada suatu budaya yang akan mereka warisi nantinya.

b.Meningkatkan Intelektualitas

Intelektualitas menjadi sesuatu yang di anggap penting karena melalui intelektualitas ini para generasi muda bisa menyelamatkan memajukan budaya daerah di mana mereka tinggal dan melalui intelektualitas ini akan lahir moral dan etika serta menjunjung tinggi nilai nilai suatu budaya. Keluasan ilmu pengetahuan juga bisa dijadikan sebagai jalan untuk membangun negeri ini,sehingga dengan keluasan ilmu tersebut para generasi muda bisa memberikan pemahaman dan pembelajaran kepada masyarakat dan menjadi filter masuknya budaya asing ke daerah masing-masing.

Penyebaran budaya asing yang semakin hari semakin memprihatinkan saat ini, yang mulai mengikis nilai-nilai budaya daerah seharusnya menjadi perhatian yang serius bagi kalangan intelektual muda. Kecenderungan kepada budaya asing yang melanda generasi muda indonesia mestinya bisa ditanggulangi dengan ilmu dan pembelajaran budaya daerah yang mengadung nilai-nilai luhur dimasanya termasuk penerapan muatan lokal di tingkat pendidikan.

c.Generasi muda sebagai aset masa depan

Sudah selayaknya dan sudah menjadi kewajiban kita para generasi muda  untuk terus berusaha dan berupaya untuk terus melestarikan peninggalan sejarah nenek moyang kita yang telah ditinggalkan dalam bentuk budaya maupun bentuk bangunan bersejarah. Sebagai generasi penerus sudah seharusnya jika para generasi muda menggali potensi dirinya dan berupaya untuk mengaktifkan lagi kebudayaan daerah yang sebagian besar sudah tergeserkan oleh nilai budaya asing yang secara nyata bertentangan dengan budaya dasar daerah kita.

Pemuda sebagai aset penerus eksistensi budaya daerah sudah menjadi kewajiban baginya untuk berusaha dan berupaya untuk melestarikan kebudayaan daerah yang sebagian sudah hampir punah,sehingga kebudayaan  yang hampir punah itu bisa dibangkitkan lagi Kecintaan kita pada budaya dan berusaha membentuk kelompok-kelompok pecinta budaya daerah serta bekerja sama dengan pemerintah untuk membantu berdirinya sarana dan prasarana agar terwujudnya kelestarian budaya daerah tersebut.

Dengan berdirinya kelompok sanggar muda tersebut diharapakan dapat melestarikan budaya daerah yang ada dan menumbuhkan kecintaan serta kesadaran generasi muda akan pentingnya untuk melestarikan budaya daerahnya.Sehingga apa yang menjadi tradisi dan khasan suatu daerah akan tetap ada dan kejayaan dimasa lalu menjadi sejarah tersendiri yang bisa dibanggakan di oleh generasi penerusnya kelak.

d.Kesadaran melestarikan budaya

Sesungguhnya, “Melestarikan suatu budaya lebih sulit dari pada membuat budaya yang baru”, demikian ungkapan orang bijak. Tapi itulah kenyataanya saat ini yang terjadi kita lebih sulit mempelajari budaya daerah yang tak lain milik kita sendiri.Seperti halnya generasi muda sekarang lebih banyak mengetahui gerakan tarian luar negeri seperti gangnam style,shuffle dance dan harlem shake ketimbang tarian topeng cirebon.Sejatinya, kesadaran untuk melestarikan budaya daerah ini idealnya memang harus dimulai dari para generasi muda, karena di pundaknyalah ada potensi besar yang perlu mendapat motivasi dari berbagai pihak.


D.Perlunya mengenalkan budaya daerah sejak dini

Ada beberapa cara yang Anda bisa lakukan agar anak-anak Anda mau mencintai budaya asli tradisionalnya dengan senang hati dan tanpa paksaan. Beberapa cara tersebut di antaranya:
1. Menjadi teladan
Orang tua harus pertama-tama mencintai budaya asli leluhurnya atau budaya daerah setempat di mana Anda tinggal. Ketika anak melihat teladan dari orang tuanya bahwa mereka sangat menghargai dan mencintai budayanya maka kemungkinan besar anak akan meniru dengan senang hati.

2. Menggunakan bahasa daerah di rumah
Indonesia memiliki banyak bahasa daerah. Gunakan bahasa daerah dari mana Anda berasal ketika berada di rumah seperti halnya bahasa Cirebon,dengan cara demikian kelestarian masing-masing bahasa daerah akan tetap terjaga.

 3. Mengikuti les keterampilan

Kegiatan ektrakulikuler baik yang diadakan oleh pihak sekolah atau secara pribadi dapat memotivasi anak-anak untuk mempelajari kesenian-kesenian daerah. Mengikut sertakan putra atau putri Anda ke dalam sanggar-sanggar kesenian adalah salah satu cara memperkenalkan sekaligus untuk mempelajari keterampilan-keterampilan kesenian daerah, tidak hanya dari daerah Cirebon tetapi juga kesenian dari daerah lain.
 4. Rekreasi budaya keluarga
Alih-alih pergi ke mall atau tempat-tempat hiburan untuk anak-anak, jika tersedia di daerah Cirebon,Maka anda dapat sesekali membuat ide mengajak mereka untuk mengunjungi pusat-pusat kesenian daerah setempat, seperti: pusat kesenian membatik, pusat kesenian musik tradisional, museum budaya, dan lain sebagainya.
Budaya tradisional di masing-masing daerah di Indonesia sangat beragam. Keragaman budaya tersebut menambah keunikan kita sebagai bangsa yang besar. Zaman boleh berubah, generasi boleh berganti, namun kelestarian budaya tradisional adalah tanggung jawab kita bersama untuk melestarikannya. Tidak hanya untuk di Indonesia, dari negara mana pun Anda berasal, nilai-nilai luhur sebuah budaya asli daerah patut dipertahankan, sehingga dunia ini akan semakin indah dan beragam.








Bab lll
                                          Penutup


Kesimpulan


Hingga saat ini,kesenian itu jatuh bangun mempertahankan keasliannya.Ironisnya,beberapa aliran atau gaya turunan tari topeng Cirebon hampir punah,bahkan beberapa diantaranya sudah punah.Sebagian seniman dari aliran tari topeng Cirebon ada yang mencoba mempertahankannya Sebagai hasil kebudayaan,Tari Topeng mempunyai nilai hiburan yang mengandung pesan-pesan terselubung, karena unsur-unsur yang terkandung didalamnya mempunyai artisimbolik yang bila diterjemahkan sangat menyentuh berbagai aspek kehidupan, sehingga juga mempunyai nilai pendidikan. Variasinya dapat meliputi aspek kehidupan manusia seperti kepribadian, kebijaksanaan, kepemimpinan, cinta bahkan angkara murka serta menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak dilahirkan hingga menginjak dewasa. Semoga kesenian ini tetap ada karena banyak hal yang bisa kita dapatkan dan pelajari dari tarian ini.

Kebudayaan yang ada di Kota Cirebon sebenarnya memiliki potensi yang sangat potensial untuk dikembangkan sehingga dapat diberdayakan menjadi nilai tinggi yang dapat dilestarikan dan dapat disajikan nilai komoditas pariwisata sebagai daya tarik tersendiri di Kota Cirebon.

Kesenian, tradisi dan unsur-unsur nilai budaya yang amat luhur sebagai faktor penunjang dalam menyokong pembangunan di wilayah Kota Cirebon. Budaya yang cenderung religius berbaur dengan budaya Keraton yang bernuansa kerajaan sangat khas dan amat menonjol sebagai ciri khas yang amat kental di Kota Cirebon.   







Daftar pustaka



http://claudiakurnia.blogspot.co.id/2012/01/kebudayaan-indonesia-kurang-diminati.html


https://hannypuspita.wordpress.com/education/tergesernya-budaya-tradisional-karena-pengaruh-budaya-asing

http://keluarga.com/pengasuhan/mengajarkan-kepada-anak-agar-mencintai-budaya-daerah