TUGAS
ILMU SOSIAL DASAR
TEKNOLOGI IRIGASI TERHADAP KEMISKINAN





Disusun oleh

Nama : YASSIR FATHURRAHMAN
NPM : 17315226


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan

Universitas Gunadarma

2015


KATA PENGANTAR


      Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teknologi Irigasi terhadap Kemiskinan” dapat terselesaikan,sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi pembacanya.

    Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Emilianshah Banowo selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yang telah memberi semangat dan arahan demi terselesaikannya karya tulis ini, kami dari seluruh pihak yang turut memberikan inspirasi sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
        
    Harapan penulis,semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sebagai pedoman bagi pelajar yang gemar membaca agar semakin bertambah luas wawasan yang dimiliki,penulis juga menerima kritik dan saran yang membangun untuk mengembangkan Isi dari karya tulis ini.




Depok,13 Januari 2016






Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………………...1

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang………………………………………………….3
1.2 Permasalahan…………………………………………………..3

Bab II Pembahasan

2.1 Sistem Fertigasi Mikro dalam Teknologi Irigasi....................4
2.2 Bangunan Utama Irigasi.......................................................7
2.3 Manfaat dan Keuntungan Irigasi..........................................8


Bab III Penutup

Kesimpulan……………………………………………….………...12

Daftar Pustaka……………………………………….……………..13




Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

      Kekeringan atau ketersediaan air merupakan permasalahan klasik yang diindikasi kuat menjadi faktor penghambat pengembangan pertanian. perbandingan wilayah yang tidak kritis dan yang kritis hampir mencapai separuh luasnya. lahan  kritis dengan segala karakteristiknya memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi upaya pemanfaatan  lahan, dan tidak produktif sebagai media pertumbuhan  tanaman.
                                                                              
      Dengan kondisi topografi yang kurang menguntungkan, air hujan yang jatuh hanya sebagian kecil saja yang berinfiltrasi, selebihnya menjadi run off yang mengalir ke sungai dan kemudian ke laut. Akibatnya produksi pertanian hanya semusim saja. pada lahan dengan kondisi seperti ini sangat potensial dikembangkan berbagai jenis irigasi untuk mendukung produktifitas pertanian tersebut.penggunaaan teknologi irigasi suplemen dapat menambah  musim tanam (untuk tanaman semusim) tidak terbatas hanya pada musim hujan saja, tetapi bisa diperpanjang sampai pada pertengahan musim kemarau. Belum lagi pendidikan petani juga rata-rata sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama.Petani juga didominasi golongan usia menginjak tidak produktif, yaitu diatas 50 tahun. regenerasi petani mengalami stagnasi, karena prospek rendah pertanian dan stigma pertanian sebagai sektor tidak berkualitas.Kondisi yang paling dirasakan adalah rendahnya produktifitas pertanian,hasil panen lebih rendah dibandingkan kebutuhan layak untuk hidup.

      Jika teknologi panen hujan dan  hemat air serta irigasi suplemen secara teknis dan sosial ekonomis dapat diterapkan, maka masalah  kekurangan air akan dapat diatasi. Serta perlunya tindakan pemerintah memberikan  pendidikan di daerah pedesaan agar warganya dapat mempunyai wawasan yang tinggi.

1.2 Permasalahan
      
      Upaya melawan kemiskinan dan memenuhi kebutuhan hidup manusia di Indonesia yang telah mengalami kelangkaan sumber daya air diperlukan pendekatan baru untuk pembangunan pertanian dan pembangunan ekonomi. Jutaan petani miskin, sulit untuk mengakses air dan teknologi irigasi untuk digunakan secara efisien dan produktif di lahannya yang sempit.
      hasil penelitian memberikan rekomendasi utama sebagai strategi penguatan daya dukung lingkungan untuk meningkatkan  produktivitas tanaman pangan di lahan  marjinal yaitu dengan teknologi irigasi hemat air memanfaatkan air hujan,Untuk itu dalam  hal ini dapat di rumuskan beberapa masalah :
1.apa itu sistem fertigasi mikro dalam teknologi irigasi ?
2.berapa banyak bangunan utama irigasi?
3.apa manfaat dan keuntungan irigasi ?

Bab ll
Pembahasan

2.1 Sistem Fertigasi Mikro dalam Teknologi Irigasi
      
      Sistem fertigasi mikro juga mempunyai prospek untuk meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani miskin.Prakarsa dari sistem fertigasi mikro sangat ambisius dan akan diperlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, lembaga penelitian, organisasi non pemerintah dan yayasan. Kami percaya prakarsa ini akan lebih konstruktif dan responsive untuk mengentaskan kemiskinan, kelaparan di daerah yang mengalami kelangkaan sumber daya air.

      Tantangan pembangunan pertanian sekarang dan masa mendatang adalah kelangkaan dan kompetisi air. Di Indonesia kelangkaan air telah dirasakan pada beberapa wilayah khususnya pada musim kemarau, sehingga petani tidak dapat bercocok tanam karena kekeringan, dan gagal panen karena air tidak tersedia lagi dari sumbernya. Kompetisi air dapat dilihat dari permintaan akan air untuk tujuan selain irigasi seperti industri, tenaga hidro, penggunaan domestik, dan untuk perlindungan lingkungan, telah berkembang dengan cepat.

      Bahkan kebutuhan untuk sektor pertanian telah bergeser prioritasnya setelah kebutuhan sektor domestik dan sektor industri. Di samping itu juga sumber daya air sudah tercemar, baik sumber daya air permukaan maupun air tanah yang disebabkan oleh pemakaian kimia pertanian (pupuk buatan dan pestisida), limbah industri, dan limbah perkotaan.

      Salah satu jenis irigasi yang menggunakan pipa adalah irigasi tetes. Namun dalam penerapan irigasi tetes di lapangan masih ditemui banyak kendala, terutama biaya investasi awal yang cukup tinggi, membutuhkan pengetahuan dan keterampilan teknik dalam perencanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan.

      Sementara itu pada sistem irigasi tetes pupuk langsung diberikan melalui air irigasi yang dipandang lebih efisien dan dikenal dengan istilah fertigasi. Hambatan yang muncul adalah semakin mahalnya bahan-bahan kimia yang digunakan dan diperlukan pengetahuan khusus untuk memformulasikannya. Salah satu alternatif perlunya untuk membuat Nutrisi/ sebagai pupuk untuk kebutuhan sistem fertigasi dengan biaya yang cukup terjangkau, komposisi unsur haranya lebih lengkap serta tidak terjadinya penggumpalan dan pengendapan yang berlebihan.

      Untuk pengembangan teknologi irigasi dan pengelolaan air di tingkat usaha tani yang lebih efisien serta penggunaan sumber daya yang ramah lingkungan, telah dirancang sistem fertigasi mikro. Teknologi sistem fertigasi mikro adalah teknologi irigasi dan teknologi pemupukan dimana pemakaian air dan pupuk langsung diberikan secara bersamaan secara lambat dan teratur yang langsung diberikan ke daerah perakaran melalui rancangan jaringan  pipa plastik yang ekonomis dengan debit penetes yang rendah sehingga hemat dalam pemakaian air dan efisien dalam penggunaan pupuk.

      Sistem fertigasi mikro yang telah dirancang dan dikembangkan ini mempunyai beberapa kriteria tambahan seperti menggunakan komponen lokal, murah sehingga terjangkau oleh petani dan cepat pengembalian modal investasi. Rancangannya sederhana dan tidak membutuhkan pengetahuan khusus untuk merakitnya karena tidak menggunakan komponen-komponen tambahan. Sistem fertigasi mikro yang dirancang dapat memberikan keseragaman debit air yang relatif sama ke masing-masing tanaman selama periode irigasi.

      Prospek pengembangan sistem fertigasi mikro terbuka luas untuk dipasarkan dengan perkembangan spectrum dari sistem fertigasi mikro pada berbagai tingkat pendapatan dan ukuran lahan. Ada dua paket teknologi yang telah dikembangkan dalam dan merangsang untuk lebih intensifnya bercocok tanam praktis sistem fertigasi mikro yaitu teknologi irigasi tetes sederhana yang hemat air dengan  teknologi  pupuk cair dari garam-garam mineral yang diformulasikan secara khusus untuk teknologi Fertigasi.

      Irigasi tetes sederhana dirancang untuk mendapatkan efisiensi irigasi yang tinggi, distribusi air dan hara yang lebih seragam dibandingkan dengan sistem irigasi yang lain. Rancangan yang dibangun terdiri dari sistem satu lajur, empat lajur, dan sistem multi lajur. Hasilnya, teknologi sistem fertigasi mikro ini setelah diaplikasikan terhadap tanaman cabai, tomat, semangka, melon dll sebagai kasus kajian, layak secara finansial.

      Selain keuntungan secara finansial dari menggunakan teknologi sistem fertigasi mikro keuntungan lain yang dapat diperoleh adalah terjangkau, karena komponen sistem fertigasi mikro tersedia secara lokal dengan harga yang lebih murah, dapat digunakan untuk lahan yang sempit, hemat air, hemat tenaga, menghemat pemakaian pupuk, menghemat energi, dapat digunakan pada lahan yang bergelombang dan tidak rata, dimana pada sistem irigasi tradisional sangat sukar diterapkan, toleran terhadap salinitas dapat memperbaiki pengendalian penyakit tanaman, pemakaian air seragam, seluruh tanaman, mengurangi biaya pengolahan, dapat digunakan pada berbagai jenis tanaman.

      Hambatan yang muncul pada sistem fertigasi adalah semakin mahalnya harga pupuk dan bahan-bahan kimia pembuat pupuk cair yang digunakan serta diperlukan keterampilan khusus untuk memformulasikannya.The Farmer (nutrisi) tanaman mempunyai keunggulan  larut dalam air 100% dan sangat cocok untuk diaplikasikan pada sistem irigasi mikro, karena tidak akan meninggalkan sedimen pada sistem jaringan irigasi.The Farmer  mengandung semua unsur hara, baik unsur makro maupun unsur mikro, sehingga kebutuhan tanaman akan unsur hara dapat dipasok dari The Farmer nutrient.The Farmer nutrient  dapat disimpan dalam jangka waktu lama dan tidak menimbulkan pengendapan yang berlebihan waktu dalam penyimpanannya.The Farmer nutrient (Stock solution) mengandung unsur hara dengan konsentrasi relatif tinggi sebaiknya tidak langsung diberikan ke tanaman, tapi harus diencerkan lebih dahulu.

      Adapun hambatan yang ditemui oleh petani yang terbatas modalnya untuk mengakses dan mendapatkan keuntungan finansial dari teknologi sistem fertigasi mikro adalah modal atau kredit untuk biaya investasi awal, masih terbatasnya pengertian dan pengalaman dalam teknis budidaya, kurang suka karena perhatiannya yang rendah, cash flow terbatas dan penggunaan input produksi yang kurang baik (bibit, pestisida dan penggunaan mulsa plastik perak hitam),infrastruktur di daerah perdesaan yang belum memadai khususnya sarana transportasi untuk membawa hasil pertanian ke pasar baik lokal maupun regional.

2.2 BANGUNAN UTAMA IRIGASI

      Bangunan utama dalam pengertian irigasi adalah bangunan yang dipergunakan untuk menangkap atau mengambil air dari sumbernya ( seperti sungai atau mata air lainnya )dan ada 7 bangunan utama dari irigasi.

Bangunan  utama dapat berupa :
• Waduk atau Bendungan
• Bendung
• Bendung tetap
• Bendung gerak
• Bangunan Pengambilan bebas ( free intake ).
• Pompa dan Kincir Angin
• Pengambilan Bebas

Waduk
       Adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendung dan berbentuk pelebaran alur / badan / palung sungai.Termasuk jenis bangunan ini adalah : Waduk Lapangan, Embung dan Situ.

Bendung
       Bangunan di sungai yang berfungsi untuk menaikkan muka air sampai pada elevasi tertentu.Bendung dapat berupa : Bendung Tetap atau Bendung Gerak.

Bendung Tetap
       Adalah bangunan untuk meninggikan muka air di sungai pada ketinggian yang deperlukan, agar air dapat mengalir ke saluran pembawa sampai ke petak tersier. Bendung Tetap ini ada yang permanen ( misal dari pasangan batu atau beton ), semi permanen ( misal dari bronjong ), ataupun tidak permanen (misal dari tumpukan batu atau kayu ). Bendung Tetap dilengkapi dengan Kantong Lumpur yang berfungsi untuk menampung dan mengendapkan bahan endapan ( lumpur, kerikil dan pasir ) agar bahan-bahan tersebut tidak terbawa masuk ke saluran di hilirnya.

Bendung Gerak
       Adalah bangunan di sungai yang sebagian besar konstruksinya terdiri dari pintu-pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran pembawa sampai ke petak tersier. Termasuk jenis ini adalah bendung karet 
yang pengatur muka airnya dilakukan dengan mengembang kempiskan tubuh bendung yang terbuat dari bahan karet.

Bangunan Pengambilan
       Adalah bangunan yang merupakan bagian dari bangunan utama ( waduk, bendung, dsb.), yang berfungsi untuk menyadap air / mengalirkan air dari sumber air / sungai ke saluran induk.

Kantong Lumpur
       Adalah bangunan yang berada di pangkal saluran induk, yang berfungsi untuk menampung dan mengendapkan lumpur, pasir dan kerikil, supaya bahan endapan tersebut tidak terbawa sepanjang saluran dihilirnya. Bangunan ini mempunyai sistem pembilas ( pintu pembilas ) dan dibilas pada waktu-waktu tertentu.

Pompa dan Kincir

Pompa
       Adalah alat untuk menaikkan muka air sampai elevasi yang diperlukan secara mekanis / hidraulis.

Kincir Air
       Adalah alat yang dipergunakan untuk menaikkan air sampai elevasi yang diperlukan, dengan mempergunakan tenaga kincir yang digerakkan oleh aliran air sungai.

Kincir Angin
       Adalah alat yang dipergunakan untuk menaikkan air sampai elevasi yang diperlukan, dengan mempergunakan kincir berupa baling-baling yang digerakkan oleh tenaga angin.

Pengambilan Bebas
       Adalah bangunan yang dibuat ditepi sungai yang mengalirkan air sungai ke dalam jaringan irigasi tanpa mengatur tinggi muka air sungai.
                                            
2.3 Manfaat dan Keuntungan Irigasi
            Irigasi mempunyai manfaat dan keuntungan yang signifikan dalam bidang pertanian diantaranya :
Manfaat Irigasi
      Adapun  manfaat dari suatu sistem  irigasi, adalah :
a. untuk membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah hujannya kurang atau tidak menentu.
b. Untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah  pertanian dapat diairi sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.
c. Untuk menyuburkan  tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung lumpur & zat – zat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur.
d. Untuk kolmatase, yaitu  meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan  pengendapan  lumpur yang dikandung oleh air irigasi.
e. Untuk pengelontoran air , yaitu dengan  mengunakan air irigasi, maka kotoran / pencemaran / limbah / sampah yang terkandung di permukaan tanah dapat digelontor ketempat yang telah disediakan ( saluran drainase ) untuk diproses penjernihan  secara teknis atau alamiah.
f. Pada daerah dingin, dengan  mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi dari pada tanah, sehingga dimungkinkan  untuk  mengadakan  proses pertanian pada musim  tersebut.

Keuntungan Irigasi

      Keuntungan dari pada dibangunannya suatu sistem  irigasi dan bangunan-nya, secara umum adalah sebagai berikut :

1.Mengatasi Kekurangan Pangan
• Sifat hujan ini hanyalah  musiman dan sering tidak tentu.
• Keterbatasan kondisi kemampuan para petani dipedesaan yang amat rendah dan bahkan sedikit punya kelebihan  persediaan bahan makanan, maka pada musim paceklik / kemarau  yang  panjang akan  mengakibatkan  terjadinya bahaya kelaparan.
• Dengan adanya jaringan irigasi, ketersediaan air lebih terjamin.

2.Meningkatkan Produksi dan Nilai Jual Tanaman
• Produksi dari hampir semua jenis tanaman akan meningkat, dengan adanya pemberian air yang tepat waktu dan tepat jumlah.
• Dengan melakukan percobaan-percobaan kita dapat mengetahui kebutuhan air yang opotimum untuk suatu jenis tanaman  pada daerah  tertentu, sehingga dapat dihasilkan tingkat produksi tanaman yang paling maksimum.
• Pemberian air yang kurang ataupun  melebihi jumlah air yang diperlukan akan menurunkan tingkat produksi tanaman tersebut.
• Ketika ketersediaan air terjamin secara terus menerus, maka tanaman-tanaman yang unggul / lebih baik secara alamiah  akan  mengungguli tanaman yang kurang baik, sehingga yang tertinggal adalah tanaman-tanaman yang unggul yang lolos dari seleksi alam. Dengan demikian hasil produksinya pun akan  lebih baik dalam  hal kualitas.
• Dengan kualitas produksi yang lebih baik akan meningkatkan nilai jual dari tanaman  tersebut.
• Berkurangnya / menghilangnya tanaman campuran ( mixed cropping ).Mixed Cropping adalah cara penanaman beberapa jenis tanaman pada lahan yang sama, suatu cara bagi para petani untuk menjamin keberhasilan panen dalam  menghadapi  ketidak pastian  musim.

 3.Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
      Indonesia dengan penduduknya yang hampir mencapai 200 juta jiwa, sebagian besar menggantungkan  hidupnya dari sektor pertanian. Dengan terjaminnya serta dapat berkembangnya sektor pertanian, berarti akan membantu pemerintah secara nyata dalam  meningkatkan Produk Domestik Bruto ( GDP ), hal ini terbukti dimana pada saat krisis moneter yang baru saja kita alami ternyata sektor pertanianlah yang paling sedikit terpengaruh bahkan dapat berjaya, sperti coklat, kopi, dll.

4.Pembangkit Tenaga Listrik
      Pada proyek yang direncanakan  terutama untuk irigasi, penambahan sebagai pembangkit tenaga listrik biasanya dapat dilakukan dengan biaya yang relatif tidak terlalu besar. Pada proyek besar sekarang ini biasanya direncanakan dari awal sudah untuk irigasi dan pembangkit tenaga listrik.

5.Transportasi Air
      Saluran irigasi dapat dipergunakan sebagai prasarana transportasi air. Pada saat ini hal tersebut masih / sudah jarang dilakukan, karena faktor kecepatan yang kurang, tetapi dari segi biaya maka transportasi air ( Inland Navigation ) adalah sarana tranport yang paling murah, sehingga dapat mengurangi beban transportasi darat yaitu jalan  raya atau  kereta api.

6.Efek terhadap Kesehatan
      Dampak langsung dengan adanya saluran irigasi adalah meningkatnya kelembaban , sehingga akan membangkit-kan bahaya malaria, kecuali dilakukan langkah-langkah pencegahan seperti tersedianyan fasilitas drainage yang baik, tidak membiarkan adanya genangan pada bekas galian , dll. sehingga efek kelembaban dapat diminimalisir. Dampak tidak langsung adalah mengurangi tingkat kegagalan panen dan meningkatkan produksi pangan, sehingga akan meningkatkan gizi penduduk.

7. Supply Air Baku
      Pada beberapa daerah yang terpencil, saluran irigasi kadang-kadang merupakan satu-satunya sumber air untuk keperluan domestik karena sumur yang ada harus digali yang dalam untuk mendapatkan air.

8.Peningkatan Komunikasi dan Transportasi
      Pada semua saluran irigasi yang penting biasanya disediakan jalan inspeksi untuk melakukan pengontrolan, jalan 
ini biasanya bukan jalan umum dan mempunyai konstruksi yang sederhana, tetapi kadang-kadang didaerah pedalaman jalan ini adalah satu-satunya jalan yang tersedia.



 


.



Bab lll
Penutup


Kesimpulan

      Akses ke air irigasi yang diandalkan dapat membuat para petani menggunakan teknologi baru dan mengintensifkan pengolahan lahan, yang mengarahkan pada peningkatan produktivitas, produksi padi sawah keseluruhan yang lebih tinggi, dan pendapatan luar usaha tani. Dan bertujuan untuk : (1) pengingkatan produksi padi sawah dan kesempatan kerja, (2) peningkatan pendapatan usaha tani padi sawah, (3) mengukur kemiskinan, (4) mengukur ketahanan pangan rumahtangga tani dan (5) dampak perubahan harga input dan output. namun rendahnya tingkat pendapatan usahatani yang dimiliki petani masih tergolong rendah. Dimana irigasi dapat meningkatkan produksi usaha tani padi sawah, irigasi dapat menurunkan penggunaan tenaga kerja,irigasi dapat meningkatkan pendapatan usaha tani ,irigasi dapat menurunkan kemiskinan karena konsumsi(beras,jagung,umbi-umbian), irigasi dapat meningkatkan ketahanan pangan.
      oleh karena itu,perlunya pengajaran ke pada para petani tentang irigasi agar negara indonesia menjadi negara yang makmur karena hasil pertaniannya yang melimpah dan dapat mengurangi jumlah kemiskinan karena harga barang pokok akan murah serta terjangkau.














Daftar pustaka


http://pengairan.banyuwangikab.go.id/