Algoritma Dijkstra Untuk Pencarian Jalur Terdekat Dan Rekomendasi
Objek Pariwisata Di Pulau Bali



Pariwisata merupakan hal yang tidaklah asing bagi semua orang dan merupakan bisnis yang besar. Industri pariwisata akan berkembang apabila pertumbuhan pengunjung wisata  yang terus meningkat akan memberi kontribusi pendapatan ekonomi yang semakin meningkat, beberapa faktor yang dapat menjamin industri pariwisata yaitu ketersediaan informasi tentang pariwisata.

menentukan  jadwal  pariwisata,  setiap orang yang melakukan perjalanan pariwisata pasti memilih jarak terpendek untuk dapat mencapai tujuan karena dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya bahan bakar. Dari permasalahan diatas maka penulis ingin membuat sistem pencarian jalur terpendek dan rekomendasi objek wisata menggunakan algoritma Dijkstra. Dari  beberapa cara  yang ada  yang sesui untuk pencarian jalur terpendek adalah dengan mengunakan algoritma Dijkstra, Algoritma yang cukup populer yang ditemukan oleh Edsger.Wybe Dijkstra. Algoritma ini dipilih karena dapat menyelesaikan pencarian jalur terpendek dari satu simpul ke semua simpul yang ada pada suatu graf berarah dengan bobot dan nilai tidak negatif .

Rumusan masalah

1. Perancangan  aplikasi  pencarian  jalur terdekat pariwisata dan rekomendasi objek pariwisata di pulau bali dengan menggunakan algoritma dijkstra..

2. aplikasi     pencarian     jalur     terdekat pariwisata dan rekomendasi objek pariwisata di pulau bali dengan menggunakan  bahasa  pemrograman PHP

3. Penerapan    aplikasi    pencarian    jalur terdekat dan rekomendasi objek pariwisata di pulau bali 

      dengan menggunakan algoritma dijkstra dan parameter yang digunakan adalah jarak antar objek
Algoritma Dijkstra dikstra ditemukan   oleh   Edsger.Wybe   Dijkstra pada tahun 1959. Algoritma ini merupakan algoritma  yang  dapat  memecahkan masalah pencarian jalur terpendek dari suatu graf pada setiap simpul yang bernilai tidak negatif. dijkstra merupakan algoritma yang termasuk dalam algoritma greedy, yaitu algoritma yang sering digunakan untuk memecahkan masalah yang berhubungan    dengan    suatu    optimasi.

       Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak terapan dalam kehidupan sehari-hari sampai saat ini
Implementasi
Setelah melakukan perancangan terhadap sistem yang akan dibangun, maka tahapan selanjutnya adalah implementasi hasil perancangan, dalam hal ini membangunya menggunakan bahasa pemrograman. Pengimplementasian sistem ini bertujuan sampai sejauh mana progress pengembangan  berlangsung  sehingga dapat dilakukan perubahan jika terdapat masukan dari pemakai.Hasil  implementasi  terhadap rancangan  model  sistem  adalah  sebuah situs atau aplikasi berbasis wes.


Berikut   daftar   tabel   lokasi   yang  di modelkan dengan node(simpul)
No
Kode
Keterangan
1
A
Pelabuhan Gilimanuk
2
B
Tanah lot
3
C
Bedugul
4
D
Sangeh
5
E
Tampak siring
6
F
Pantai seminyak
7
G
Pantai Kuta
8
H
Joger
9
I
Bandara NgurahRai
10
J
Krisna Pusat oleh-oleh
11
K
Bali Bird Park
12
L
Pasar Seni sukowati
13
M
Galuh Tenun Batik
14
N
Nusa Dua
15
O
Pantai Sanur
16
P
Candidasa
17
Q
Pantai Pandawa
18
R
Garuda Wisnu Kencana
19
S
Pantai Padang padang
20
T
Pantai Jimbaran
21
U
Pantai Dreamland
22
V
Pura Uluwatu
 1. Mencari Rute Terpendek
Untuk mengakses rute terpendek antar lokasi, user dapat memilih lokasi awal kemudian memilih lokasi akhir. Setelah itu user men-submit tombol yang bertuliskan cari. Kemudian akan keluar hasil rute terpendek dari lokasi awal ke lokasi akhir.

2. Me-request Rute Rekomendasi
Untuk   mengakses   rut rekomendasi, user dapat memilih lokasi awal kemudian memilih lokasi akhir. Setelah itu user men- submit tombol yang bertuliskan dijkstra. Kemudian akan keluar hasil rute rekomendasi  lokasi  pariwisata mana saja yang searah dari lokasi awal hingga lokasi utama beserta jarak antar lokasi pariwisata.

Kelebihan :

1. Hasil   pembangunan   dari   sistem   ini dapat digunakan sebagai alat untuk memudahkan biro perjalanan untuk menentukan  jadwal  perjalanan pariwisata

2. Sistem   inidapat     membantu     bagi pengguna dalam proses menentukan keputusan untuk memilih lokasi pariwisata.

3. Dengan   sistem   ini   pengguna   dapat menentukan keputusan lokasi mana saja yang  telah  direkomendasikan  oleh sistem

4.  Dengan sistem pencarian jalur terpendek ini baik biro perjalanan maupun pengguna yang lain  dapat menentukan dan mengambil keputusan untuk menentukan lokasi pariwisata mana saja yang akan di tuju sehingga mereka dapat mengoptimalkan perjalanan pariwisata.

Kekurangan :

1. sistem ini perlu dikembangkan lebih lanjut, terutama pada penambahan objek pariwisata di seluruh Indonesia sehingga pengguna akan mengetahui  pariwisata  di  seluruh Indonesia.


2. hal ini dikarenakan karena sistem  ini berbasis  web  yang  dapat  di akses  memlalui  komputer,sedangkan dalam perjalanan pariwisata sebagian pengguna ingin membuka sistem ini pada saat perjalanan, oleh karena itu diharapkan pada penelitian selanjutnya mengenai pencarian jalur terpendek dapat di terapkan dengan berbasis mobile, sehingga sistem dapat diakses secara mudah di segala tempat pada saat melakukan perjalanan dengan menggunakan aplikasi mobile.

Daftar Pustaka :