TUGAS
ILMU SOSIAL DASAR
TEKNOLOGI IRIGASI
TERHADAP KEMISKINAN
Disusun oleh
Nama : YASSIR
FATHURRAHMAN
NPM : 17315226
Fakultas Teknik Sipil
Dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
2015
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberi petunjuk dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Teknologi Irigasi terhadap Kemiskinan” dapat
terselesaikan,sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Emilianshah Banowo selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yang
telah memberi semangat dan arahan demi terselesaikannya karya tulis ini, kami
dari seluruh pihak yang turut memberikan inspirasi sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Harapan penulis,semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca sebagai pedoman bagi pelajar yang gemar membaca agar
semakin bertambah luas wawasan yang dimiliki,penulis juga menerima kritik dan
saran yang membangun untuk mengembangkan Isi dari karya tulis ini.
Depok,13 Januari 2016
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………...1
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang………………………………………………….3
1.2 Permasalahan…………………………………………………..3
Bab II Pembahasan
2.1 Sistem Fertigasi Mikro dalam Teknologi Irigasi....................4
2.2 Bangunan Utama Irigasi.......................................................7
2.3 Manfaat dan Keuntungan Irigasi..........................................8
Bab III Penutup
Kesimpulan……………………………………………….………...12
Daftar Pustaka……………………………………….……………..13
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kekeringan atau
ketersediaan air merupakan permasalahan klasik yang diindikasi kuat menjadi
faktor penghambat pengembangan pertanian. perbandingan wilayah yang tidak
kritis dan yang kritis hampir mencapai separuh luasnya. lahan kritis dengan segala karakteristiknya
memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi upaya pemanfaatan lahan, dan tidak produktif sebagai media
pertumbuhan tanaman.
Dengan kondisi
topografi yang kurang menguntungkan, air hujan yang jatuh hanya sebagian kecil
saja yang berinfiltrasi, selebihnya menjadi run off yang mengalir ke sungai dan
kemudian ke laut. Akibatnya produksi pertanian hanya semusim saja. pada lahan
dengan kondisi seperti ini sangat potensial dikembangkan berbagai jenis irigasi
untuk mendukung produktifitas pertanian tersebut.penggunaaan teknologi irigasi
suplemen dapat menambah musim tanam
(untuk tanaman semusim) tidak terbatas hanya pada musim hujan saja, tetapi bisa
diperpanjang sampai pada pertengahan musim kemarau. Belum lagi pendidikan
petani juga rata-rata sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama.Petani juga
didominasi golongan usia menginjak tidak produktif, yaitu diatas 50 tahun.
regenerasi petani mengalami stagnasi, karena prospek rendah pertanian dan
stigma pertanian sebagai sektor tidak berkualitas.Kondisi yang paling dirasakan
adalah rendahnya produktifitas pertanian,hasil panen lebih rendah dibandingkan
kebutuhan layak untuk hidup.
Jika teknologi
panen hujan dan hemat air serta irigasi
suplemen secara teknis dan sosial ekonomis dapat diterapkan, maka masalah kekurangan air akan dapat diatasi. Serta
perlunya tindakan pemerintah memberikan
pendidikan di daerah pedesaan agar warganya dapat mempunyai wawasan yang
tinggi.
1.2 Permasalahan
Upaya melawan kemiskinan dan
memenuhi kebutuhan hidup manusia di Indonesia yang telah mengalami kelangkaan
sumber daya air diperlukan pendekatan baru untuk pembangunan pertanian dan
pembangunan ekonomi. Jutaan petani miskin, sulit untuk mengakses air dan
teknologi irigasi untuk digunakan secara efisien dan produktif di lahannya yang
sempit.
hasil
penelitian memberikan rekomendasi utama sebagai strategi penguatan daya dukung
lingkungan untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan di lahan marjinal yaitu dengan teknologi irigasi hemat
air memanfaatkan air hujan,Untuk itu dalam
hal ini dapat di rumuskan beberapa masalah :
1.apa
itu sistem fertigasi mikro dalam teknologi irigasi ?
2.berapa
banyak bangunan utama irigasi?
3.apa
manfaat dan keuntungan irigasi ?
Bab ll
Pembahasan
2.1 Sistem Fertigasi Mikro dalam Teknologi Irigasi
Sistem fertigasi mikro juga mempunyai
prospek untuk meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani miskin.Prakarsa
dari sistem fertigasi mikro sangat ambisius dan akan diperlukan kerja sama
antara pemerintah, sektor swasta, lembaga penelitian, organisasi non pemerintah
dan yayasan. Kami percaya prakarsa ini akan lebih konstruktif dan responsive
untuk mengentaskan kemiskinan, kelaparan di daerah yang mengalami kelangkaan
sumber daya air.
Tantangan pembangunan pertanian
sekarang dan masa mendatang adalah kelangkaan dan kompetisi air. Di Indonesia
kelangkaan air telah dirasakan pada beberapa wilayah khususnya pada musim
kemarau, sehingga petani tidak dapat bercocok tanam karena kekeringan, dan
gagal panen karena air tidak tersedia lagi dari sumbernya. Kompetisi air dapat
dilihat dari permintaan akan air untuk tujuan selain irigasi seperti industri,
tenaga hidro, penggunaan domestik, dan untuk perlindungan lingkungan, telah
berkembang dengan cepat.
Bahkan kebutuhan untuk sektor
pertanian telah bergeser prioritasnya setelah kebutuhan sektor domestik dan
sektor industri. Di samping itu juga sumber daya air sudah tercemar, baik
sumber daya air permukaan maupun air tanah yang disebabkan oleh pemakaian kimia
pertanian (pupuk buatan dan pestisida), limbah industri, dan limbah perkotaan.
Salah satu jenis irigasi yang
menggunakan pipa adalah irigasi tetes. Namun dalam penerapan irigasi tetes di
lapangan masih ditemui banyak kendala, terutama biaya investasi awal yang cukup
tinggi, membutuhkan pengetahuan dan keterampilan teknik dalam perencanaan,
pengoperasian, dan pemeliharaan.
Sementara itu pada sistem irigasi
tetes pupuk langsung diberikan melalui air irigasi yang dipandang lebih efisien
dan dikenal dengan istilah fertigasi. Hambatan yang muncul adalah semakin
mahalnya bahan-bahan kimia yang digunakan dan diperlukan pengetahuan khusus
untuk memformulasikannya. Salah satu alternatif perlunya untuk membuat Nutrisi/
sebagai pupuk untuk kebutuhan sistem fertigasi dengan biaya yang cukup
terjangkau, komposisi unsur haranya lebih lengkap serta tidak terjadinya
penggumpalan dan pengendapan yang berlebihan.
Untuk pengembangan teknologi irigasi
dan pengelolaan air di tingkat usaha tani yang lebih efisien serta penggunaan
sumber daya yang ramah lingkungan, telah dirancang sistem fertigasi mikro.
Teknologi sistem fertigasi mikro adalah teknologi irigasi dan teknologi
pemupukan dimana pemakaian air dan pupuk langsung diberikan secara bersamaan
secara lambat dan teratur yang langsung diberikan ke daerah perakaran melalui
rancangan jaringan pipa plastik yang ekonomis dengan debit penetes yang
rendah sehingga hemat dalam pemakaian air dan efisien dalam penggunaan pupuk.
Sistem fertigasi mikro yang telah
dirancang dan dikembangkan ini mempunyai beberapa kriteria tambahan seperti
menggunakan komponen lokal, murah sehingga terjangkau oleh petani dan cepat
pengembalian modal investasi. Rancangannya sederhana dan tidak membutuhkan
pengetahuan khusus untuk merakitnya karena tidak menggunakan komponen-komponen
tambahan. Sistem fertigasi mikro yang dirancang dapat memberikan keseragaman
debit air yang relatif sama ke masing-masing tanaman selama periode irigasi.
Prospek pengembangan sistem
fertigasi mikro terbuka luas untuk dipasarkan dengan perkembangan spectrum dari
sistem fertigasi mikro pada berbagai tingkat pendapatan dan ukuran lahan. Ada
dua paket teknologi yang telah dikembangkan dalam dan merangsang untuk lebih
intensifnya bercocok tanam praktis sistem fertigasi mikro yaitu teknologi
irigasi tetes sederhana yang hemat air dengan teknologi pupuk cair
dari garam-garam mineral yang diformulasikan secara khusus untuk teknologi
Fertigasi.
Irigasi tetes sederhana dirancang untuk
mendapatkan efisiensi irigasi yang tinggi, distribusi air dan hara yang lebih
seragam dibandingkan dengan sistem irigasi yang lain. Rancangan yang dibangun
terdiri dari sistem satu lajur, empat lajur, dan sistem multi lajur. Hasilnya,
teknologi sistem fertigasi mikro ini setelah diaplikasikan terhadap tanaman
cabai, tomat, semangka, melon dll sebagai kasus kajian, layak secara finansial.
Selain keuntungan secara finansial
dari menggunakan teknologi sistem fertigasi mikro keuntungan lain yang dapat
diperoleh adalah terjangkau, karena komponen sistem fertigasi mikro tersedia
secara lokal dengan harga yang lebih murah, dapat digunakan untuk lahan yang
sempit, hemat air, hemat tenaga, menghemat pemakaian pupuk, menghemat energi,
dapat digunakan pada lahan yang bergelombang dan tidak rata, dimana pada sistem
irigasi tradisional sangat sukar diterapkan, toleran terhadap salinitas dapat
memperbaiki pengendalian penyakit tanaman, pemakaian air seragam, seluruh
tanaman, mengurangi biaya pengolahan, dapat digunakan pada berbagai jenis
tanaman.
Hambatan yang muncul pada sistem
fertigasi adalah semakin mahalnya harga pupuk dan bahan-bahan kimia pembuat
pupuk cair yang digunakan serta diperlukan keterampilan khusus untuk
memformulasikannya.The Farmer (nutrisi) tanaman mempunyai keunggulan
larut dalam air 100% dan sangat cocok untuk diaplikasikan pada sistem irigasi
mikro, karena tidak akan meninggalkan sedimen pada sistem jaringan irigasi.The
Farmer mengandung semua unsur hara, baik unsur makro maupun unsur mikro,
sehingga kebutuhan tanaman akan unsur hara dapat dipasok dari The Farmer
nutrient.The Farmer nutrient dapat disimpan dalam jangka waktu lama dan
tidak menimbulkan pengendapan yang berlebihan waktu dalam penyimpanannya.The
Farmer nutrient (Stock solution) mengandung unsur hara dengan konsentrasi
relatif tinggi sebaiknya tidak langsung diberikan ke tanaman, tapi harus
diencerkan lebih dahulu.
Adapun hambatan yang ditemui oleh
petani yang terbatas modalnya untuk mengakses dan mendapatkan keuntungan
finansial dari teknologi sistem fertigasi mikro adalah modal atau kredit untuk
biaya investasi awal, masih terbatasnya pengertian dan pengalaman dalam teknis
budidaya, kurang suka karena perhatiannya yang rendah, cash flow terbatas dan
penggunaan input produksi yang kurang baik (bibit, pestisida dan penggunaan
mulsa plastik perak hitam),infrastruktur di daerah perdesaan yang belum memadai
khususnya sarana transportasi untuk membawa hasil pertanian ke pasar baik lokal
maupun regional.
2.2 BANGUNAN
UTAMA IRIGASI
Bangunan utama
dalam pengertian irigasi adalah bangunan yang dipergunakan untuk menangkap atau
mengambil air dari sumbernya ( seperti sungai atau mata air lainnya )dan ada 7 bangunan
utama dari irigasi.
Bangunan utama dapat berupa :
• Waduk atau Bendungan
• Bendung
• Bendung tetap
• Bendung gerak
• Bangunan Pengambilan bebas ( free intake ).
• Pompa dan Kincir Angin
• Pengambilan Bebas
Waduk
Adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendung dan berbentuk pelebaran alur / badan / palung sungai.Termasuk jenis bangunan ini adalah : Waduk Lapangan, Embung dan Situ.
Bendung
Bangunan di sungai yang berfungsi untuk menaikkan muka air sampai pada elevasi tertentu.Bendung dapat berupa : Bendung Tetap atau Bendung Gerak.
Bendung Tetap
Adalah bangunan untuk meninggikan muka air di sungai pada ketinggian yang deperlukan, agar air dapat mengalir ke saluran pembawa sampai ke petak tersier. Bendung Tetap ini ada yang permanen ( misal dari pasangan batu atau beton ), semi permanen ( misal dari bronjong ), ataupun tidak permanen (misal dari tumpukan batu atau kayu ). Bendung Tetap dilengkapi dengan Kantong Lumpur yang berfungsi untuk menampung dan mengendapkan bahan endapan ( lumpur, kerikil dan pasir ) agar bahan-bahan tersebut tidak terbawa masuk ke saluran di hilirnya.
Bendung Gerak
Adalah bangunan di sungai yang sebagian besar konstruksinya terdiri dari pintu-pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran pembawa sampai ke petak tersier. Termasuk jenis ini adalah bendung karet yang pengatur muka airnya dilakukan dengan mengembang kempiskan tubuh bendung yang terbuat dari bahan karet.
Bangunan Pengambilan
Adalah bangunan yang merupakan bagian dari bangunan utama ( waduk, bendung, dsb.), yang berfungsi untuk menyadap air / mengalirkan air dari sumber air / sungai ke saluran induk.
Kantong Lumpur
Adalah bangunan yang berada di pangkal saluran induk, yang berfungsi untuk menampung dan mengendapkan lumpur, pasir dan kerikil, supaya bahan endapan tersebut tidak terbawa sepanjang saluran dihilirnya. Bangunan ini mempunyai sistem pembilas ( pintu pembilas ) dan dibilas pada waktu-waktu tertentu.
Pompa dan Kincir
Pompa
Adalah alat untuk menaikkan muka air sampai elevasi yang diperlukan secara mekanis / hidraulis.
Kincir Air
Adalah alat yang dipergunakan untuk menaikkan air sampai elevasi yang diperlukan, dengan mempergunakan tenaga kincir yang digerakkan oleh aliran air sungai.
Kincir Angin
Adalah alat yang dipergunakan untuk menaikkan air sampai elevasi yang diperlukan, dengan mempergunakan kincir berupa baling-baling yang digerakkan oleh tenaga angin.
Pengambilan Bebas
Adalah bangunan yang dibuat ditepi sungai yang mengalirkan air sungai ke dalam jaringan irigasi tanpa mengatur tinggi muka air sungai.
Bangunan utama dapat berupa :
• Waduk atau Bendungan
• Bendung
• Bendung tetap
• Bendung gerak
• Bangunan Pengambilan bebas ( free intake ).
• Pompa dan Kincir Angin
• Pengambilan Bebas
Waduk
Adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bangunan sungai dalam hal ini bangunan bendung dan berbentuk pelebaran alur / badan / palung sungai.Termasuk jenis bangunan ini adalah : Waduk Lapangan, Embung dan Situ.
Bendung
Bangunan di sungai yang berfungsi untuk menaikkan muka air sampai pada elevasi tertentu.Bendung dapat berupa : Bendung Tetap atau Bendung Gerak.
Bendung Tetap
Adalah bangunan untuk meninggikan muka air di sungai pada ketinggian yang deperlukan, agar air dapat mengalir ke saluran pembawa sampai ke petak tersier. Bendung Tetap ini ada yang permanen ( misal dari pasangan batu atau beton ), semi permanen ( misal dari bronjong ), ataupun tidak permanen (misal dari tumpukan batu atau kayu ). Bendung Tetap dilengkapi dengan Kantong Lumpur yang berfungsi untuk menampung dan mengendapkan bahan endapan ( lumpur, kerikil dan pasir ) agar bahan-bahan tersebut tidak terbawa masuk ke saluran di hilirnya.
Bendung Gerak
Adalah bangunan di sungai yang sebagian besar konstruksinya terdiri dari pintu-pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran pembawa sampai ke petak tersier. Termasuk jenis ini adalah bendung karet yang pengatur muka airnya dilakukan dengan mengembang kempiskan tubuh bendung yang terbuat dari bahan karet.
Bangunan Pengambilan
Adalah bangunan yang merupakan bagian dari bangunan utama ( waduk, bendung, dsb.), yang berfungsi untuk menyadap air / mengalirkan air dari sumber air / sungai ke saluran induk.
Kantong Lumpur
Adalah bangunan yang berada di pangkal saluran induk, yang berfungsi untuk menampung dan mengendapkan lumpur, pasir dan kerikil, supaya bahan endapan tersebut tidak terbawa sepanjang saluran dihilirnya. Bangunan ini mempunyai sistem pembilas ( pintu pembilas ) dan dibilas pada waktu-waktu tertentu.
Pompa dan Kincir
Pompa
Adalah alat untuk menaikkan muka air sampai elevasi yang diperlukan secara mekanis / hidraulis.
Kincir Air
Adalah alat yang dipergunakan untuk menaikkan air sampai elevasi yang diperlukan, dengan mempergunakan tenaga kincir yang digerakkan oleh aliran air sungai.
Kincir Angin
Adalah alat yang dipergunakan untuk menaikkan air sampai elevasi yang diperlukan, dengan mempergunakan kincir berupa baling-baling yang digerakkan oleh tenaga angin.
Pengambilan Bebas
Adalah bangunan yang dibuat ditepi sungai yang mengalirkan air sungai ke dalam jaringan irigasi tanpa mengatur tinggi muka air sungai.
2.3 Manfaat dan
Keuntungan Irigasi
Irigasi mempunyai
manfaat dan keuntungan yang signifikan dalam bidang pertanian diantaranya :
Manfaat Irigasi
Adapun manfaat dari suatu sistem irigasi, adalah :
a. untuk membasahi tanah, yaitu
pembasahan tanah pada daerah yang curah hujannya kurang atau tidak menentu.
b. Untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diairi sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.
c. Untuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung lumpur & zat – zat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur.
d. Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi.
e. Untuk pengelontoran air , yaitu dengan mengunakan air irigasi, maka kotoran / pencemaran / limbah / sampah yang terkandung di permukaan tanah dapat digelontor ketempat yang telah disediakan ( saluran drainase ) untuk diproses penjernihan secara teknis atau alamiah.
f. Pada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi dari pada tanah, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan proses pertanian pada musim tersebut.
Keuntungan Irigasi
b. Untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diairi sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.
c. Untuk menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung lumpur & zat – zat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur.
d. Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi.
e. Untuk pengelontoran air , yaitu dengan mengunakan air irigasi, maka kotoran / pencemaran / limbah / sampah yang terkandung di permukaan tanah dapat digelontor ketempat yang telah disediakan ( saluran drainase ) untuk diproses penjernihan secara teknis atau alamiah.
f. Pada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi dari pada tanah, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan proses pertanian pada musim tersebut.
Keuntungan Irigasi
Keuntungan dari pada dibangunannya suatu sistem irigasi dan bangunan-nya, secara umum adalah sebagai berikut :
1.Mengatasi Kekurangan Pangan
• Sifat hujan ini hanyalah musiman dan sering tidak tentu.
• Keterbatasan kondisi kemampuan para petani dipedesaan yang amat rendah dan bahkan sedikit punya kelebihan persediaan bahan makanan, maka pada musim paceklik / kemarau yang panjang akan mengakibatkan terjadinya bahaya kelaparan.
• Dengan adanya jaringan irigasi, ketersediaan air lebih terjamin.
2.Meningkatkan Produksi dan Nilai Jual Tanaman
• Produksi dari hampir semua jenis tanaman akan meningkat, dengan adanya pemberian air yang tepat waktu dan tepat jumlah.
• Dengan melakukan percobaan-percobaan kita dapat mengetahui kebutuhan air yang opotimum untuk suatu jenis tanaman pada daerah tertentu, sehingga dapat dihasilkan tingkat produksi tanaman yang paling maksimum.
• Pemberian air yang kurang ataupun melebihi jumlah air yang diperlukan akan menurunkan tingkat produksi tanaman tersebut.
• Ketika ketersediaan air terjamin secara terus menerus, maka tanaman-tanaman yang unggul / lebih baik secara alamiah akan mengungguli tanaman yang kurang baik, sehingga yang tertinggal adalah tanaman-tanaman yang unggul yang lolos dari seleksi alam. Dengan demikian hasil produksinya pun akan lebih baik dalam hal kualitas.
• Dengan kualitas produksi yang lebih baik akan meningkatkan nilai jual dari tanaman tersebut.
• Berkurangnya / menghilangnya tanaman campuran ( mixed cropping ).Mixed Cropping adalah cara penanaman beberapa jenis tanaman pada lahan yang sama, suatu cara bagi para petani untuk menjamin keberhasilan panen dalam menghadapi ketidak pastian musim.
3.Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Indonesia dengan penduduknya yang hampir mencapai 200 juta jiwa, sebagian besar menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Dengan terjaminnya serta dapat berkembangnya sektor pertanian, berarti akan membantu pemerintah secara nyata dalam meningkatkan Produk Domestik Bruto ( GDP ), hal ini terbukti dimana pada saat krisis moneter yang baru saja kita alami ternyata sektor pertanianlah yang paling sedikit terpengaruh bahkan dapat berjaya, sperti coklat, kopi, dll.
4.Pembangkit Tenaga Listrik
Pada proyek yang direncanakan terutama untuk irigasi, penambahan sebagai pembangkit tenaga listrik biasanya dapat dilakukan dengan biaya yang relatif tidak terlalu besar. Pada proyek besar sekarang ini biasanya direncanakan dari awal sudah untuk irigasi dan pembangkit tenaga listrik.
5.Transportasi Air
Saluran irigasi dapat dipergunakan sebagai prasarana transportasi air. Pada saat ini hal tersebut masih / sudah jarang dilakukan, karena faktor kecepatan yang kurang, tetapi dari segi biaya maka transportasi air ( Inland Navigation ) adalah sarana tranport yang paling murah, sehingga dapat mengurangi beban transportasi darat yaitu jalan raya atau kereta api.
6.Efek terhadap Kesehatan
Dampak langsung dengan adanya saluran irigasi adalah meningkatnya kelembaban , sehingga akan membangkit-kan bahaya malaria, kecuali dilakukan langkah-langkah pencegahan seperti tersedianyan fasilitas drainage yang baik, tidak membiarkan adanya genangan pada bekas galian , dll. sehingga efek kelembaban dapat diminimalisir. Dampak tidak langsung adalah mengurangi tingkat kegagalan panen dan meningkatkan produksi pangan, sehingga akan meningkatkan gizi penduduk.
7. Supply Air Baku
Pada beberapa daerah yang terpencil, saluran irigasi kadang-kadang merupakan satu-satunya sumber air untuk keperluan domestik karena sumur yang ada harus digali yang dalam untuk mendapatkan air.
8.Peningkatan Komunikasi dan Transportasi
Pada semua saluran irigasi yang penting biasanya disediakan jalan inspeksi untuk melakukan pengontrolan, jalan ini biasanya bukan jalan umum dan mempunyai konstruksi yang sederhana, tetapi kadang-kadang didaerah pedalaman jalan ini adalah satu-satunya jalan yang tersedia.
.
Bab lll
Penutup
Kesimpulan
Akses ke air irigasi yang
diandalkan dapat membuat para petani menggunakan teknologi baru dan
mengintensifkan pengolahan lahan, yang mengarahkan pada peningkatan
produktivitas, produksi padi sawah keseluruhan yang lebih tinggi, dan pendapatan
luar usaha tani. Dan bertujuan untuk : (1) pengingkatan produksi padi sawah dan
kesempatan kerja, (2) peningkatan pendapatan usaha tani padi sawah, (3)
mengukur kemiskinan, (4) mengukur ketahanan pangan rumahtangga tani dan (5)
dampak perubahan harga input dan output. namun rendahnya tingkat pendapatan
usahatani yang dimiliki petani masih tergolong rendah. Dimana irigasi dapat
meningkatkan produksi usaha tani padi sawah, irigasi dapat menurunkan
penggunaan tenaga kerja,irigasi dapat meningkatkan pendapatan usaha tani ,irigasi
dapat menurunkan kemiskinan karena konsumsi(beras,jagung,umbi-umbian), irigasi
dapat meningkatkan ketahanan pangan.
oleh karena itu,perlunya
pengajaran ke pada para petani tentang irigasi agar negara indonesia menjadi
negara yang makmur karena hasil pertaniannya yang melimpah dan dapat mengurangi
jumlah kemiskinan karena harga barang pokok akan murah serta terjangkau.
Daftar pustaka
http://pengairan.banyuwangikab.go.id/
0 komentar:
Posting Komentar